8:00 - 17:00

Jam Buka Kami Sen. - Jum.

+6281 - 280675446

Telepon dan Whatsapp

Search

Bagaimana Dampak Kebakaran Semak Australia pada Samudra? Inilah Yang Kita Ketahui

kebakaran hutan

Kebakaran semak belukar di Australia telah berkobar, menandai lima bulan kebakaran yang tidak henti-henti. Foto-foto hangusnya kaki Koala dan gosongnya hidung menjadi hal yang sangat menyayat hati. Namun Mahkluk berbulu favorit semua orang, si pengerikit kayu putih, yang tidak berjenis mahkluk beruang tapi  mahkluk berkantung adalah satu dari beratus-ratus jenis spesies yang telah jatuh pada lembah keputusasaan.

Berdasarkan data terkini jumlah total korban binatang mati melebih 1 miliyar binatang, menurut perkiraan oleh profesor University of Sydney Chris Dickman, kerusakan ekosistem sungguh luar biasa. Pada titik ini, penelitian dan data tentang efek-efek ini terbatas dan situasinya sangat mengerikan sehingga orang-orang Australia berjuang untuk melestarikan rumah, ekosistem, dan kependudukan.

Untuk sebuah negara yang seluruhnya dikelilingi oleh air, pertanyaannya tetap,

Apa Arti Kebakaran ini Bagi Lautan?

Meskipun mungkin tidak segera terlihat, di dunia ini tidak ada yang terjadi secara terpisah. Sementara kebakaran merambah dataran benua, sumber daya laut dan ekosistem Australia pasti akan terpengaruh juga. Akar penyebab kehancuran bukanlah untuk diperdebatkan dalam komunitas ilmiah.

Perubahan iklim sulit untuk divisualisasikan, dan itu bisa menjadi penjelasan yang luar biasa, tetapi meskipun demikian penelitian ilmiah menunjukkan perubahan iklim sebagai faktor yang kuat dalam peristiwa ini. Apa yang sebenarnya terjadi adalah fakta bahwa Australia mengalami tahun terpanas dan terkering dalam catatan sejarah. Tidak mengherankan, ketika bumi memanas, laut pun demikian.

Berdampak Pada Perubahan Iklim di Laut

Perubahan iklim berdampak pada lautan dalam beberapa cara. Yaitu peningkatan permukaan laut (dan banjir selanjutnya), peningkatan suhu lautan, dan peningkatan keasaman lautan. Lautan adalah penyerap karbon yang sangat besar, artinya ia menyerap banyak karbon dioksida (sekitar sepertiga) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan, perubahan penggunaan lahan dan pembuatan semen (antara lain). Sumber karbon besar lainnya di atmosfer adalah … Anda dapat menebaknya, kebakaran hutan.

Ketika api membara, dan melepaskan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran. Semua karbon dioksida itu harus pergi ke suatu tempat, dan laut bertindak seperti spons, menarik CO2 yang kemudian bereaksi dengan air untuk menciptakan asam yang membuat air laut lebih asam.

Baca Juga : Virus Corona Menyebar Secara Global Indonesia Klaim (Masih) Zero Cases

Berdampak Pada Mahluk Hidup di Laut

Para Mahkluk Hidup penghasil kerangka dan cangkang kalsium karbonat, seperti trumbu karang dan kerang, tidak terlalu menyukai rendaman asam ini. Pengasaman membuat kerangka dan cangkang tipis, rapuh dan benar-benar mudah pecah.

Australia telah lama dikagumi karena keanekaragaman hayati lautnya yang menakjubkan, dengan banyak spesies yang hanya ditemukan di kawasan ini dan tidak ada tempat lain di dunia. Banyak dari spesies ini yang juga penting secara komersial. Pada Tahun 2015, produksi makanan laut Australia mencapai 246.100 ton. Bagi negara yang sangat bergantung pada perikanan, ini adalah berita buruk bagi produk makanan laut Australia seperti tiram, crustaceans, abalon, dan kerang tipas yang mengandalkan tempurung yang berasal dari kalsium sebagai pelindung.

Penelitian yang muncul dari New South Wales dapat menunjukkan solusi. Penelitian ini menemukan bahwa target pemuliaan tiram yang diternak mungkin dapat menciptakan keturunan yang lebih mampu mengatasi kondisi asam.

Studi lain dari tim peneliti dan mahasiswa di University of California sedang meneliti bagaimana abu dari kebakaran hutan berdampak pada ekosistem laut. Berdasarkan studi, logam-logam berat dan bahan-bahan lain yang ditemukan di gedung-gedung dan mobil-mobil dapat sampai ke lautan melalui abu. Hal ini berpotensi mempengaruhi fitoplankton yang pasti berdampak dengan terpengaruhinya sisa jaring makanan laut.

Penelitian tentang abu kebakaran hutan sedang bermunculan namun tidak mudah didapat oleh umum, namun kebakaran dahsyat baru-baru ini di California, dan sekarang Australia berpotensi mendorong lebih banyak ilmuwan untuk menyelidiki pertanyaan ini. Dengan perubahan iklim yang terus-menerus menjaga kita, kita hanya bisa berharap bahwa terobosan ilmiah dapat mengikuti.

Source : https://www.forbes.com/sites/ariellasimke/2020/01/10/how-will-the-australian-bushfires-impact-the-ocean-heres-what-we-know/#69f891257de4

Admin DSLA
Admin DSLA

No Comments

Leave a Comment

WhatsApp chat