8:00 - 17:00

Our Opening Hours Mon. - Fri.

+6281 - 280675446

Phone and Whatsapp

Search

Arab Saudi 3 Kali Lipatkan PPN Dukung Ekonomi yang Terimbas Virus Corona

arab saudi

Arab Saudi melipatgandakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebagai bagian dari langkah-langkah penghematan untuk mendukung ekonominya yang terkena virus korona. Pemerintah di Riyadh juga mengatakan akan menangguhkan biaya hidup untuk menopang keuangan negara.

Negara kaya akan sumber minyak itu melihat pendapatannya anjlok karena dampak pandemi itu telah menurunkan harga energi global. Kerajaan pertama kali memperkenalkan PPN dua tahun lalu sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada pasar minyak mentah dunia.

 

Baca Juga: Trump Siap Membuka Kembali Ekonomi Walau Korban COVID-19 Melonjak

 

Kantor berita negara Arab Saudi mengatakan PPN akan meningkat dari 5% menjadi 15% pada 1 Juli, sementara biaya tunjangan hidup akan ditangguhkan dari 1 Juni. Tunjangan 1.000 riyal ($ 267; 245 euro) per bulan untuk pegawai negeri diperkenalkan pada 2018 untuk membantu mengimbangi peningkatan beban keuangan termasuk PPN dan kenaikan harga bensin.

“Langkah-langkah ini menyakitkan tetapi perlu untuk menjaga stabilitas keuangan dan ekonomi dalam jangka menengah hingga panjang … dan mengatasi krisis coronavirus yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan kerusakan sekecil mungkin,” kata menteri keuangan Mohammed al-Jadaan dalam pernyataan itu.

Pengumuman itu dikeluarkan setelah pengeluaran negara melampaui pendapatan, mendorong kerajaan ke dalam defisit anggaran $ 9milyar (£ 7,2milyar) dalam tiga bulan pertama tahun ini. Itu karena pendapatan minyak pada periode turun hampir seperempat dari tahun sebelumnya menjadi $ 34bn, menurunkan total pendapatan sebesar 22%.

 

Baca Juga: Cicilan & Sederet Kredit Ditangguhkan Karena COVID-19 di Indonesia

 

Pada saat yang sama bank sentral Arab Saudi melihat cadangan devisa jatuh pada bulan Maret pada tingkat tercepat dalam setidaknya dua dekade dan ke level terendah sejak 2011. Langkah-langkah untuk memerangi dampak coronavirus diharapkan memperlambat laju dan skala reformasi ekonomi yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Tahun lalu Arab Saudi mengangkat rekor $ 25,6 miliar dalam penawaran umum perdana saham di perusahaan minyak raksasa milik negara Aramco di Riyadh. Penjualan saham adalah jantung dari rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memodernisasi ekonomi dan menghilangkan ketergantungannya pada minyak.

 

Source: https://www.bbc.com/news/business-52612785

Tags:

Admin DSLA

No Comments

Leave a Comment